TRENDING

Sabtu, 18 Agustus 2018

Ciptakan Lombok Bangkit dan Maju Kembali, Dansatgas PDB Himbau Sinergitas

Dansatgas Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) alam gempa Lombok NTB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han saat di wawancara sejumlah media usai rapat bersama Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Achmat Juri, M.Hum., Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., dan steakholder Satgas PDB di Posko Lapangan Supersemar Tanjung, Jumat (17/8) menyampaian Satgas PDB semakin hari semakin sempurna dengan kehadiran masing-masing Kepala Dinas dan UPD yang ada di Pemerintahan Daerah.

Dijelaskannya, Satgas PDB bertugas membantu Pemda untuk memcepat proses penyelesaian tanggap darurat dan sekarang sudah mulai terlihat membaik yang ditandai dengan perasaan trauma masyarakat sudah mulai berkurang.

"Para pengungsi yang ada dibukit-bukit mulai turun dan bergabung dengan TNI Polri untuk membersihkan rumah masing-masing dan juga perekonomian sudah mulai hidup dengan pasar-pasar sudah mulai menggeliat oleh para pedagang dan juga hewan kurban sudah mulai ramai", jelasnya.

Dikatakannya, saat ini PDB mulai beberapa hari yang lalu melakukan proses rehabilitasi dengan pembongkaran dan pembersihan rumah-rumah yang rusak dengan skala prioritas disepanjang jalan protokol di wilayah Pemenenang, Tanjung dan Gunungsari maupun ditempat-tempat lain.

Diakuinya, masa tanggap darurat memang ditetapkan sampai tanggal 25 Agustus setelah ada penambahan sebanyak 14 hari dari tanggal 11 Agustus 2018, namun untuk proses pembongkaran dan pembersihan rumah akan tetap berlanjut mengingat masyarakat tidak akan mampu membongkar rumahnya sendiri dengan aset bangunan seperti itu sehingga proses pembangunan rumahnya akan lebih cepat.

Terkait dengan dana stimulan pembangunan rumah masing-masing korban, sudah disiapkan pemerintah melalui BNPB dengan ketentuan Rp 50 juta untuk rusak berat dan rusak ringan sebesar Rp 25 juta dengan bentuk bangunan sesuai rekomendasi dari PUPR yaitu bangunan tahan gempa.

Dansatgas PDB juga menjelaskan terkait dengan rencana pembuatan hunian sementara (Huntara) sebanyak 400 unit dibatalkan berdasarkan hasil koordinasi bersama BNPB. "Hasil koordinasi dengan BNPB, untuk Huntara prosesnya agak lama namun akan diberikan dan dibuatkan tenda disamping rumah yang akan dibongkar atau dibangun kembali yang isinya bisa memuat satu keluarga (empat atau lima orang) sehingga bisa menjaga aset mereka saat membangun", jelas Rizal yang juga menjabat sebagai Danrem 162/WB tersebut.

Selain itu, Rizal juga akan melakukan koordinasi dan rapat evaluasi dengan Klaster Kesehatan terkait dengan penambahan korban yang meninggal setelah dilakukan perawatan atau dikembalikan kerumah. "Nanti akan disarankan jika belum sembuh total agar tidak dikembalikan kerumah mengingat rumah juga tidak ada dan akan tinggal ditenda dan bagi korban yang tidak mau dirujuk ke Rumah Sakit akan disiapkan patroli kesehatan mobile untuk mendeteksi dan merawat korban di tenda-tenda yang sudah ada", sebutnya.

Rizal juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Lombok maupun diluar daerah agar saling berbagi dan kasih mengasihi serta saling menghargai dengan tidak memperkeruh suasana dengan statemen maupun tulisan yang tidak etis untuk ditampilkan di media sehingga akan menciptakan suasana yang tidak kondusif, kita berharap terciptanya Lombok bangkit dan maju kembali", pungkasnya.

Posting Komentar

 
Back To Top