TRENDING

Minggu, 02 Oktober 2016

KOREM 162/WB GELAR DOA BERSAMA



Sabtu 1 Oktober 2016 Korem 162/WB gelar acara doa bersama dalam rangka memperingati dalam rangka mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi, kegiatan doa bersama yang dilaksanakan dimasing-masing tempat ibadah ini berjalan dengan tertib dan khidmat, untuk umat Muslim kegiatan doa bersama di laksanakan di Masjid As-Syuhada Gebang, untuk umat Hindu dilaksanakan di Pura Pasupati Gebang dan untuk umat Nasrani (Katholik dan Protestan) doa bersama bertempat di Aula Yonif 742/SWY. Kegiatan doa bersama ini digelar dengan tujuan untuk mendoakan arwah para Pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
 Oleh sebab itu dalam sambutan Danrem 162/WB yang dibacakan oleh Kasrem 162/WB Letkol Inf Heri Setiyanto menyampaikan bahwa sebagai generasi penerus, kita harus terus menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, jangan biarkan Komunis dan paham radikal lainnya menggantikan Pancasila karena jika kita menengok ke belakang  yaitu pengalaman sejarah membuktikan  bahwa beberapa kali PKI mengadakan pemberontakan untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis, namun upaya tersebut selalu gagal.  Merasa perjuangan dengan kekerasan   yang   dilakukan  di  masa  lalu   tidak   pernah berhasil, maka saat ini berbagai cara mereka lakukan untuk memperjuangkan ideologinya. Dengan menggunakan topeng PKI gaya baru mulai menyusup ke berbagai aspek dengan cara menjadi pejuang demokrasi dan pejuang HAM serta lain sebagainya. Melihat kenyataan ini, kita harus lebih waspada dan lebih berhati-hati lagi terhadap segala bentuk tindak tanduk dan sepak terjang mereka, lebih-lebih pada saat ini wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme terutama dalam diri generasi muda sepertinya mulai luntur. Jangan sampai peluang ini dimanfaatkan oleh PKI dan paham radikalisme lainnya untuk menanamkan ideologinya kepada para generasi muda bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu mari kita jadikan momen ini sebagai wahana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten Komunis dan ideologi lainnya yang berkeinginan mengubah atau mengganti Pancasila sebagai satu-satunya ideologi Negara Republik Indonesia.


Posting Komentar

 
Back To Top