TRENDING

Rabu, 13 September 2017

CIVITAS AKADEMIKA HARUS DAPAT MENJADI AGEN PENANGKAL PROXY WAR

Mataram,rabu 13/09/2017,di Aula Ibnu Sina Stikes berlangung kegiatan Program Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PPKKMB) Tahun 2017 Pasi Komsos(Kapten Inf Hardani) mewakili Komandan Korem 162/WB sebagai Narasumber Materi Kehidupan Bernegara dan Berbangsa,Pada kesempatan tersebut Pasi Komsos mengingatkan kepada seluruh peserta kegiatan Program Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PPKKMB) Stikes Yarsi Mataram sebagai civitas Akademika,calon calon duta intelektual ilmu kesehatan tetap harus memahami perjalan panjang  sejarah perjuangan bangsa sehingga menjadi modal dasar yang baik dalam pengabdian, baik didalam kampus maupun  di tengah masyakat nantinya,agar dapat  mewaspadai ancaman yang dapat menganggu keutuhan NKRI, Mengenai acaman  proxy war  atau sering juga disebut perang proxy, seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia memiliki banyak potensi, kekuatan dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh berbagai komponen, akan tetapi keunggulan-keunggulan tersebut saat ini tidak digunakan untuk bersatu, namun justru digunakan untuk saling bertentangan. Perlu kita sadari bersama bahwa bangsa Indonesia tidak berdiri berdasarkan sekelompok orang yang memiliki kelahiran yang sama atau hanya terdiri dari satu suku saja.Dengan Bhineka tunggal ika bangsa kita menjadi bangsa yang kaya dan  toleran, untuk itu kekayaan yang kita miliki ini harus kita jaga agar tidak diambil oleh Negara lain, apalagi mengingat kondisi Dunia saat ini, dimana jumlah penduduk semakin banyak namun jumlah energy semakin menipis, persediaan pangan dan air semakin menipis.    
                             
Oleh sebab itu dalam kesempatan yang baik ini,kita menaruh harapan dengan kegiatan ceramah wawasan kebangsaan dan proxy war ini,  civitas akademika khususnya mahasiswa Stikes Yarsi Mataram   dapat mengerti dan memahami bahaya proxy war, sehingga dapat bersama-sama mewaspadai dan menangkal berbagai cara yang digunakan negara dalang untuk menghancurkan suatu Negara melalui berbagi aspek berbangsa dan bernegara ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya agama serta pertahanan keamanan. Mari kita buka mata, telinga, hati dan perhatian kita untuk melihat negeri yang kita cintai ini, tingkatkan rasa cinta dan kesadaran akan nasionalisme, sehingga  bangsa kita akan mengalami perubahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik,Tandasnya
 dihadapan 177 orang peserta. Pasi Komsos berharap agar  informasi ini dapat  ditularkan ke seluruh elemen masyarakat agar menyadari bahwa negara Indonesia yang merupakan negara dengan masyarakat agraris dan dengan kekayaan alam yang dimiliki tentunya dapat dijadikan target untuk direbut dan dikuasai. Berbagai cara akan digunakan oleh negara-negara lain untuk dapat menguasai Negara kita, seperti proxy war,seperti contoh sex bebas,penyalagunaan Narkoba,LGBT,Neoterorism,Bahaya internet dan lain lain manakala kita tidak sikapi dengan baik hal ini akan membawa kehancuran pada generasi masa depan Bangsa dengan sendirinya akan melemahkan dan menghancurkan Bangsa dan Negara ungkapnya.kegiatan ini mendapat sambutan Positif dari kalangan civitas akademika Stikes Yarsi Mataram serta menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini tetap selalu dilaksanakan sebagai salah satu cara antispasi setiap pengaruh negatif dari Proxy War.(Penrem 162/WB).








Posting Komentar

 
Back To Top