TRENDING

Sabtu, 16 September 2017

JAGA DAN LESTARIKAN BUDAYA BIMA, KARNA ITU MERUPAKAN SALAH SATU KEKAYAAN YANG TAK TERNILAI HARGANYA



Budaya merupakan jati diri yang dimiliki oleh masyarakat, budaya sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat, untuk itu setiap daerah pasti memiliki budayanya sendiri seperti  Kab. Bima yang memiliki budaya dan seni yang diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur.  Untuk itu, dalam rangka menjaga dan melestarikan seni dan budaya terutama untuk meningkatkan nilai budaya  yang ada di Kab. Bima pada hari Jum’at 15 September 2017 bersama dengan Dewan Kesenian Kab. Bima, Babinsa Ramil 1806-04/Woha melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan konfigurasi dan teater kesenian kepada  para siswa/siswi SMAN 2 Woha, SMAN  1 Woha dan SMA KAE . Sebanyak 600 siswa/siswi mengikuti kegiatan latihan konfigurasi dan teater  yang bertempat di lapangan sekolah SMAN 2 Woha. 
Seperti apa yang disampaikan oleh Babinsa Ramil 1608-04/Woha Sertu Faris mengatakan bahwa kegiatan latihan ini dilaksanakan  untuk mempersiapkan para siswa/siswi yang nantinya akan mengisi acara pembukaan MTQ  Prov. NTB yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang di Kec. Woha Kab. Bima. Selain itu kegiatan ini juga merupakan salah satu cara memperkenalkan seni dan budaya yang dimiliki oleh Kab. Bima kepada para generasi muda, sekaligus untuk  menjaga dan melestarikan seni dan nilai budaya yang ada di Kab. Bima. Antusias para siswa/siswi dalam mengikuti kegiatan latihan sangat tinggi, dengan penuh semangat para pemuda ini melaksanakan berbagai tahap-tahap kegiatan latihan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta  kaum muda terhadap budaya leluhurnya atau budaya yang dimiliki oleh daerah dan bangsanya sendiri, mengingat dengan adanya perkembangan globalisasi dengan kemajuan tekhnologi yang semakin pesat membuat  masyarakat terutama para pemuda dengan mudah memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia, dan dengan kemajuan tekhnologi tersebut pola/gaya hidup masyarakatpun menjadi berubah.  Banyak kaum muda kita lebih cenderung meniru/mempelajari  budaya luar yang tentunya bertentangan dengan budaya kita sebagai masyarakat timur, dan disinyalir banyak kaun muda tidak mengetahui budaya daerahnya sendiri. 
Oleh sebab itu, melalui kegiatan ini diharapkan para pemuda yang merupakan generasi penerus  dapat mengetahui budaya yang dimiliki oleh daerahnya sendiri, sehingga para pemuda akan lebih mencintai dan akan menjaga serta melestarikan nilai budaya yang dimiliki, karena budaya yang dimiliki oleh bangsa kita sangat beragam, dan tidak ada satu negarapun di dunia ini yang memiliki  kekayaan budaya seperti yang ada di Indonesia. Untuk itu, mari kita jaga dan lestarikan seni dan budaya yang ada diwilayah kita, agar nantinya tidak diakui oleh bangsa lain seperti yang terjadi beberapa waktu yang  lalu dimana banyak kesenian yang dimiliki oleh bangsa kita seperti kesenian Reong Ponorogo dan Tari Pendet diklaim  oleh Negara tetangga kita yakni Malaysia sebagai kesenian miliknya. Oleh sebab itu, jangan kita biarakan hal tersebut terjadi lagi, generasi muda harus terus mempertahankan dan melestarikan seni dan nilai budaya yang kita miliki dengan cara mempelajari seni  dan budaya yang dimiliki oleh wilayahnya  serta mengamalkan budaya yang ada diwilayahnya dalam kehidupan sehingga nilai budaya tersebut dapat terus terjaga. Mari kita jaga dan pertahankan budaya yang ada di Negara kita demi keutuhan dan tetap tegaknya NKRI.     


  

Posting Komentar

 
Back To Top