Penrem 162/WB
Selasa, 28 Agustus 2018
Sebagai bentuk peduli terhadap budaya Bima yang kian punah, anggota Koramil 1608-04/Woha Serda Agus Budi, pembina siswa-siswi dari SMAN 2 Woha ingin menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang berdisiplin, sekolah yang mempunyai dedikasi yang baik, sekolah yang berprestasi dalam menimba ilmu yang diberikan para guru guru.
Serda Agus menceritakan beberapa program inovasinya di Sekolah SMAN 2 Woha termasuk mengikuti kegiatan lomba gerak jalan sekolah yang ia latih mendapatkan juara umum. Tidak hanya itu saja, Serda Agus juga pernah menjadi pembina mapala yang pernah dilaksanakan di tambora dan mada pangga.
Kali ini dengan melihat kondisi budaya yang kian melemah. Serda Agus membentuk grup kembali mbojo mantoi, dan kreatif seni budaya uma lengge, sambori dibawah binaan Koramil 1608-04/Woha.
“SMAN 2 Woha kami bina agar selalu berkreasi untuk mencintai kultur budaya mbojo yang selama ini hampir punah, dengan berkreasi olah suara kami ciptakan lagu daerah yang kami beri judul Uma Lengge Mbojo Dana Pasaka, kreatif sarung tenun Bima, Sambori Yang Indah, dan Sambori Negeri Diatas Awan,” jelasnya.
Serda Agus juga mengungkapkan bahwa dirinya beserta siswa binaannya berlatih untuk melantunkan lagu ini selama tiga hari degan alat sekedarnya seperti gitar dan kazon.
Lagu ini merupakan lagu yang bertujuan untuk mengingat kembali kebudayaan yang telah diwariskan kepada penerus, dan mempersatukan Mbojo agar hidup lebih damai, bersatu, arif dan bijaksana dan bangga dengan kearifan budaya lokal ketimbang budaya luar.
“Kami ingin sekolah-sekolah dimanapun khususnya di Kabupaten Bima ini dapat mempelajari kearifan budaya Mbojo,” terang Agus.
Seperti Tari Wura Bongi Monca, Gentao, atau Tari-tarian tradisional yang ada di Bima, sehingga mulai dari SD, SMP, SMA sungguh-sungguh dapat mencintai budayanya sendiri, serta melestarikannya, kelak suatu saat budaya dapat dijadikan leluhur budaya Bima. (Kodim 1608/Bima)
Posting Komentar