Lombok Barat - Usai menggelar upacara pembukaan Operasi Teritorial TNI TA. 2019 yang dibuka Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah selaku Inspektur Upacara yang dihadiri Waka Polda NTB Brigjen Pol Tajudin, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., Aster Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf I Kadek Subawa, Kabinda NTB Tarwo Koesnarno, Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Ludi Muharjo, Danlanud ZAM Rembiga Kolonel Nav Budi Handoyo, para Bupati dan tokoh agama, tokoh masyarakat di lapangan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, Selasa (15/1).
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han dalam wawancaranya dengan sejumlah media menyampaikan pihaknya akan membentuk organisasi tim fasilitator yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas dan 8 orang fasilitator dari umum.
"Adapun sasaran rumah yang akan bangun sekitar 20 ribu unit rumah rusak ringan dan rusak sedang karena fasilitator yang kami bentuk ini untuk fasilitator untuk rumah rusak ringan dan rusak sedang," jelasnya
Menurutnya, ribuan rumah rusak ringan dan sedang akan diusahakan untuk diselesaikan hingga akhir Maret 2019 karena fasilitator yang sudah ada yakni 1000 orang fasilitator dari masyarakat umum, 500 orang dari Babinsa dan 500 orang Babinkamtibmas. "Hari ini akan diorganisasi dan langsung masuk ke sasaran dan insya Allah setelah itu mereka langsung bisa kerja mendampingi pembangunan rumah," kata Akmil lulusan 93 tersebut.
Adapun rumah hunian sementara (Huntara) yang akan dibangun, sambung Kolonel Ahmad Rizal, sebanyak 70 unit rumah diantaranya 40 unit huntara di Dusun Karang Bedil Desa Tanjung Kabupaten Lombok Utara dan 30 unit di Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, sementara delapan sumur bor akan dibangun untuk masyarakat yang membutuhkan terutama di daerah yang kekurangan air bersih.
"Kami akan membantu masyarakat untuk mempermudah pencairan dana dengan membuat sket atau ukuran rumah beserta dengan rencana anggaran dan biaya (RAB) yang dibutuhkan sehingga fasilitator bisa memberikan faraf untuk diajukan ke BRI dalam rangka pencairan dana," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., menyampaikan pembangunan rumah untuk korban pasca gempa mengalami kesulitan terkait pencairan dana dan minimnya pilihan rumah yang ditentukan aplikator dan juga kekurangan aplikator. "Alhamdulillah sekarang kita sudah punya 1000 fasiltator ditambah dari TNI dan Polri, mudah-mudahan pembangunan rumah segera teralisasi," ungkap Gubernur NTB.
Menurutnya, sebelumnya banyak kendala terkait dengan proses pembangunan rumah seperti ukurannya, campurannya, bikin panelnya susah dan mur skrupnya juga sulit diperoleh serta tidak bisa diproduksi dalam jumlah lebih banyak.
"Kita sudah minta kepada Pemerintah Pusat untuk menyediakan lebih banyak alternatif rumah seperti Risba dan Risbari," sebutnya.
Selain itu, Gubernur NTB juga menyampaikan saat ini sudah banyak pilihan bentuk rumah, kita serahkan kepada masyarakat sesuai dengan kearifan lokal masing-masing untuk menentukan pilihannya.
Gubernur NTB juga merasa optimis terhadap pembangunan rumah lebih cepat karena adanya operasi teritorial yang dilaksanakan oleh TNI mulai hari ini hingga selesai.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han dalam wawancaranya dengan sejumlah media menyampaikan pihaknya akan membentuk organisasi tim fasilitator yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas dan 8 orang fasilitator dari umum.
"Adapun sasaran rumah yang akan bangun sekitar 20 ribu unit rumah rusak ringan dan rusak sedang karena fasilitator yang kami bentuk ini untuk fasilitator untuk rumah rusak ringan dan rusak sedang," jelasnya
Menurutnya, ribuan rumah rusak ringan dan sedang akan diusahakan untuk diselesaikan hingga akhir Maret 2019 karena fasilitator yang sudah ada yakni 1000 orang fasilitator dari masyarakat umum, 500 orang dari Babinsa dan 500 orang Babinkamtibmas. "Hari ini akan diorganisasi dan langsung masuk ke sasaran dan insya Allah setelah itu mereka langsung bisa kerja mendampingi pembangunan rumah," kata Akmil lulusan 93 tersebut.
Adapun rumah hunian sementara (Huntara) yang akan dibangun, sambung Kolonel Ahmad Rizal, sebanyak 70 unit rumah diantaranya 40 unit huntara di Dusun Karang Bedil Desa Tanjung Kabupaten Lombok Utara dan 30 unit di Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, sementara delapan sumur bor akan dibangun untuk masyarakat yang membutuhkan terutama di daerah yang kekurangan air bersih.
"Kami akan membantu masyarakat untuk mempermudah pencairan dana dengan membuat sket atau ukuran rumah beserta dengan rencana anggaran dan biaya (RAB) yang dibutuhkan sehingga fasilitator bisa memberikan faraf untuk diajukan ke BRI dalam rangka pencairan dana," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., menyampaikan pembangunan rumah untuk korban pasca gempa mengalami kesulitan terkait pencairan dana dan minimnya pilihan rumah yang ditentukan aplikator dan juga kekurangan aplikator. "Alhamdulillah sekarang kita sudah punya 1000 fasiltator ditambah dari TNI dan Polri, mudah-mudahan pembangunan rumah segera teralisasi," ungkap Gubernur NTB.
Menurutnya, sebelumnya banyak kendala terkait dengan proses pembangunan rumah seperti ukurannya, campurannya, bikin panelnya susah dan mur skrupnya juga sulit diperoleh serta tidak bisa diproduksi dalam jumlah lebih banyak.
"Kita sudah minta kepada Pemerintah Pusat untuk menyediakan lebih banyak alternatif rumah seperti Risba dan Risbari," sebutnya.
Selain itu, Gubernur NTB juga menyampaikan saat ini sudah banyak pilihan bentuk rumah, kita serahkan kepada masyarakat sesuai dengan kearifan lokal masing-masing untuk menentukan pilihannya.
Gubernur NTB juga merasa optimis terhadap pembangunan rumah lebih cepat karena adanya operasi teritorial yang dilaksanakan oleh TNI mulai hari ini hingga selesai.
Posting Komentar