Lombok Utara - Proses pencarian dan evakuasi korban gempa bumi dengan kekuatan 5,8 SR kemarin siang (17/03/2019), pagi tadi dilanjutkan, Senin (18/3). Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., bersama anggota yang sedang berada di lokasi tanah longsor di obyek wisata air terjuan Desa Senaru ikut membantu pencarian dan evakuasi korban yang tertimpa batu.
'Berdasarkan data yang sudah ada, ada tiga korban meninggal yang sudah ditemukan dan dievakuasi yakni Tommy (14) asal Desa Senaru, Tai Sieu Kim (56) dan Ling Sai Wah asal Malaysia,"
Sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan, sambung Danrem, sekitar 24 orang terdiri dari 17 warga negara asing (WNA) dan warga negara indonesia (WNI). Mereka sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.
"Untuk korban luka-luka baik luka ringan maupun berat hingga saat ini masih dilakukan pendataan karena masih tersebar di Rumah Sakit maupun Puskesmas terdekat," terangnya.
Menurut Alumni Akmil 1993 tersebut, pihaknya sudah dikerahkan dari pasca gempa terutama para Babinsa yang ada di Koramil terdekat. Mereka langsung bergerak melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban hingga malam hari.
"Sejumlah pasukan sudah kita kerahkan untuk membantu pecarian dan evakuasi korban baik dari Kodim, Yonif 742/SWY, Yonzipur 9/K, petugas kesehatan dari Rumah Sakit Denkesyah Mataram beserta ambulance dan satuan Dinas Jawatan untuk terjun langsung ke lokasi," ungkapnya.
Selain itu, Danrem juga menyampaikan untuk rumah yang rusak akibat gempa juga menjadi prioritas untuk segera dilakukan pendataan ulang secepatnya sehingga mempercepat proses rehab rekon bagi para korban.
"Mereka juga harus segera kita pikirkan untuk memperoleh rumah mengingat sekarang ini sudah musim hujan," pungkasnya.
Hingga saat ini, pihak TNI, Polri, BPBD dan SAR masih terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban gempa terutama di lokasi tanah longsor di Desa Senaru Kecamatan Bayan Lombok Barat dan Kecamatan Sembalun Lombok Timur, serta melakukan pendataan rumah rusak akibat gempa.
'Berdasarkan data yang sudah ada, ada tiga korban meninggal yang sudah ditemukan dan dievakuasi yakni Tommy (14) asal Desa Senaru, Tai Sieu Kim (56) dan Ling Sai Wah asal Malaysia,"
Sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan, sambung Danrem, sekitar 24 orang terdiri dari 17 warga negara asing (WNA) dan warga negara indonesia (WNI). Mereka sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.
"Untuk korban luka-luka baik luka ringan maupun berat hingga saat ini masih dilakukan pendataan karena masih tersebar di Rumah Sakit maupun Puskesmas terdekat," terangnya.
Menurut Alumni Akmil 1993 tersebut, pihaknya sudah dikerahkan dari pasca gempa terutama para Babinsa yang ada di Koramil terdekat. Mereka langsung bergerak melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban hingga malam hari.
"Sejumlah pasukan sudah kita kerahkan untuk membantu pecarian dan evakuasi korban baik dari Kodim, Yonif 742/SWY, Yonzipur 9/K, petugas kesehatan dari Rumah Sakit Denkesyah Mataram beserta ambulance dan satuan Dinas Jawatan untuk terjun langsung ke lokasi," ungkapnya.
Selain itu, Danrem juga menyampaikan untuk rumah yang rusak akibat gempa juga menjadi prioritas untuk segera dilakukan pendataan ulang secepatnya sehingga mempercepat proses rehab rekon bagi para korban.
"Mereka juga harus segera kita pikirkan untuk memperoleh rumah mengingat sekarang ini sudah musim hujan," pungkasnya.
Hingga saat ini, pihak TNI, Polri, BPBD dan SAR masih terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban gempa terutama di lokasi tanah longsor di Desa Senaru Kecamatan Bayan Lombok Barat dan Kecamatan Sembalun Lombok Timur, serta melakukan pendataan rumah rusak akibat gempa.
Posting Komentar