TRENDING

Selasa, 12 Februari 2019

Pangdam IX/Udayana Ajak Media Kawal Proses Percepatan Rehab rekon Pasca Gempa

Lombok Timur - Usai meresmikan SDN 5 Labuan Lombok Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., didampingi Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., dalam wawancaranya dengan wartawan memberikan penjelasan bahwa terkait penunjukan aplikator, selama aplikator mempunyai kemampuan boleh namun bisa dipertanggung jawabkan karena para aplikator harus punya modal dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah mengingat dana cair setelah pekerjaan selesai.

"Maka ditunjuk aplikator yang bonafit yang punya modal, bukan hanya punya kemauan sehingga proses pembangunan tidak terhambat," ujarnya.

Pangdam juga menyinggung masih adanya warga yang masih tinggal di tenda darurat. "Untuk mengantisipasi warga yang masih tinggal di rumah darurat atau tenda maka TNI menggelar operasi teritorial (Opster) TNI dengan membuat hunian sementara (Huntara) untuk warga korban gempa," ungkap Jenderal Bintang Dua tersebut.

Terhadap Aplikator yang sudah bekerja, sambungnya, akan terus dikawal secara bersama-sama supaya tidak ada kesulitan dengan cara berkoordinasi dengan pihak Bank BRI, untuk menjaga agar tetap aman karena jangan sampai diberikan dana dan meninggalkan tanggungjawabnya.

Menurutnya, pihak Pemerintah bersama para stakeholder melakukan langkah-langkah agar tujuan akhir keinginan Pemerintah yakni masyarakat harus segera memiliki rumah tercapai dengan tetap mengedepankan akuntabilitas sehingga harus berhati-hati.

Mayjen TNI Benny Susianto juga menjelaskan bahwa turunnya TNI Polri sebagai Aplikator untuk mempercepat proses rehab rekon karena tidak ada institusi negara yang bisa berdiri sendiri menyelesaikan persoalan tersebut.

Dijelaskannya, keberadaan Fasilitator umum dan dari TNI akan bekerjasama dilapangan dan ternyata hingga saat ini juga masih kurang, maka persoalan yang dihadapi Pemerintah Daerah ini akan dikomunikasi ditingkat atas untuk mencari solusi yang terbaik.

Tidak ada yang tidak mampu namun semua punya keterbatasan sehingga keterbatasan-keterbatsan tersebut harus dikombinasi, bersatu dan bersinergi  sehingga menjadi kekuatan termasuk tulisan rekan media.

"Media akan membantu proses percepatan melalui tulisan, paling tidak ada spirit dari masyarakat untuk berbuat," pungkasnya.

Posting Komentar

 
Back To Top