Kamis 18 Desember 2014 Komandan Korem 162/WB melaksanakan silaturrokhim di Ponpes Mahad Qur`an dan Hadist/ Kampus desa Anjani Kec. Suralaga Kab.Lotim. Pada kesempatan tersebut Danrem juga memberikan ceramah tentang wawasan kebangsaan. Silaturrkhim dalam membngun kebersamaan untuk NKRI tersebut dihadiri oleh Hajjah Raehanun, TGKH. Zaini, TGKH. M. Ikhsan, Tuan guru Anas, H. Zikirillah , unsur Muspika serta Mahasiswa/wi kampus Anjani, Siswa Madrasah Program khusus Anjani , STIMIK dan IAIA( Institut Agama Islam Anjani) dengan jumlah kurang lebih 3.000.000 orang.
Dalam ceramahnya dihadapan ribuan mahasiswa dan pelajar tersebut Danrem 162/WB Kolonel Arh.Kuat Budiman S.I.P menyampaikan tentang pentingnya kebersamaan terhadap seluruh elemen masyarakat dalam membangun dan mempertahankan NKRI.
Perlu disadari secara terus-menerus, bangsa Indonesia lahir dari keberagaman, yang terdiri dari sekitra 17.000 pulau, dengan banyak etnis, keyakinan, dan cara pandang.Berkaitan dengan itu Komandan Korem 162/WB dalam ceramahnya menyampaikan; perbedaan tersebut hanya dapat diterima dengan penuh syukur dan semua memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan melestarikannya. Untuk menyatukan perbedaan tersebut hanyalah dengan Pancasila yang merupakan ideologi bangsa kita.
Pancasila menjadi perajut bagi perbedaan yang ada untuk membentuk suatu integrasi dalam kehidupan sosial dimana kebersamaan pada suatu perbedaan yang ada didalam masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan untuk meredam bahkan menghilangkan adanya konflik yang menimbulkan dampak negatif pada suatu komunitas masyarakat. Sebagai Mahasiswa/wi dan pelajar mempunyai tanggung jawab dengan belajar yang rajin untuk membuka wawasan dan pikiran kedepan dengan berbagai ilmu pengetahuan demi membangun kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai bangsa Indonesia harus menyadari, Indonesia adalah Negara yang besar, subur dan kaya raya, ibarat pepatah “Tongkat dan kayu jadi tanaman “. Kelemahan kita yang sulit untuk maju karena kurangnya percaya terhadap hasil karya anak bangsa sendiri dan masih senang dengan keberadaannya hal-hal yang sifatnya instant dan masih adanya pihak-pihak tertentu yang hanya masih memikirkan akan kepentingan golongannya. Untuk itu dalam menjaga keutuhan Bhineka Tunggal Ika dan kelestariannya Bangsa Indonesia yang lahir dari keanekaragaman suku, agama, budaya, bahasa, dan daerah asal yang tersebar luas dalam ribuan pulau tersebut, Danrem 162/WB Kolonel Arh.Kuat Budiman S.IP. menyampaikan kebersamaan dalam kebhinekaan sebagai hal yang wajib. Jangan sampai bangsa kita sibuk mengurusi konflik sementara bangsa lain mengejar kemajuan di berbagai bidang pembangunan. Jangan pula kebersamaan yang selalu bermakna indah dan damai, ternyata masih menjadi barang yang mahal di negeri ini.
Berkaitan dengan
Proxy war/perang opini di era keterbukaan dan informasi sekarang ini, sebagai anak bangsa yang mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian masa depan bangsa harus penuh kewaspadaan, karena perang Proxy war musuh tidak kelihatan, fenomena riil di masyarakat yang kadang-kadang mudah terprovokasi itulah yang kemudian mencuatkan kegelisahan tentang lahirnya konflik antar masyarakat.
Proxy war/perang opini di era keterbukaan dan informasi sekarang ini, sebagai anak bangsa yang mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian masa depan bangsa harus penuh kewaspadaan, karena perang Proxy war musuh tidak kelihatan, fenomena riil di masyarakat yang kadang-kadang mudah terprovokasi itulah yang kemudian mencuatkan kegelisahan tentang lahirnya konflik antar masyarakat.
Sebelum ceramah ditutup Komandan Korem 162/WB memberikan kesempatan kepada Mahsiswa/wi Anjani untuk bertanya dan menyampaikan pendapatnya.
.
Posting Komentar