Penduduk Indonesia sebagian besar berada di wilayah pedesaan, hidup dari pertanian dengan makanan pokoknya beras, jagung, sagu, dan ubi hasil produksi pertanian mereka. Berkaitan dengan itu berbagai strategi terus diupayakan pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian dalam rangka mensukseskan ketahanan pangan tersebut, dan pemerintah telah mengalokasikan anggaran pada sektor pertainian terutama pada pembuatan dan perbaikan irigasi. Bagi para petani, dengan adanya sarana irigasi yang baik dan pengaturan air, hasil pertanian dapat menjadi harapan. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Karena dengan adanya irigasi yang baik, tanaman akan dapat mendapatkan pasokan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Bagi daerah-daerah tertentu yang sudah ada bangunan bendungan irigasi dan saluran primer yang permanen tidak begitu menjadi kendala, tetapi bagi daerah atau wilayah tertentu yang saluran irigasinya sekunder dan tersier belum tertata dengan baik akan menjadi kendala yang serius terutama saat musim kemarau tiba, sehingga para petani tidak bisa menggarap sawah maupun ladangnya yang kering. Irigasi yang ada selama ini pada umumnya belum permanen pembangunannya, sehingga berkaitan dengan upaya peningkatan produksi beberapa komoditas pertanian masih memerlukan perhatian dari Pemerintah Daerah , dengan demikian apa yang menjadi kesulitan para petani segera dapat teratasi.
Selain itu dari sumber keterangan yang diperoleh, irigasi di Kabupaten Lombok Tengah diperkirakan lebih dari 50% mengalami kerusakan, dimana untuk jaringan irigasi tersier sekitar 80% belum tertangani, sehingga dalam rangka untuk mensukseskan program peningkatan pangan tersebut Korem 162/WB akan senantiasa membantu program-program pemda untuk mensejahterakan rakyat, untuk itu sesuai yang diamanahkah dalam UU no.34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI, Korem 162/WB akan mengoptimalkan satuan kewilayahannya dalam mensukseskan program ketahanan pangan. Hari ini senin 19 Januari 2015 Pemda Sumbawa dan Lombok Tengah bersinergi dengan TNI-AD yang ada diwilayahnya melaksanakan pencanangan gerakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, di Kodim 1607/SBW peletakan batu pertama pembangunan irigasi dilaksanakan di desa Leseng kec.Moyo Hulu Kab.Sumbawa, demikian juga Pemda Lombok Tengah melaksanakan gerakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dengan panjang 1,7 Km, lebar 75 Cm yang berada di dusun Pondok Songkor, desa Aik Mual kecamatan Praya Kab.Lombok Tengah. Hadir pada kegiatan tersebut Bupati, Komandan Kodim , Kapolres, Kepala Dinas terkait serta para Danramil jajaran Korem 162/WB.
Berkaitan dengan pembangunan dan pemeliharaan irigasi saluran sekunder dan tertier tentunya peran serta dan partisipasi Pemda dan masyarakat/petani setempat sangat dibutuhkan, karena hal ini jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak dipelihara dengan baik saluran sekunder dan tertier yang ada maka saluran air yang ada tidak akan lancar dan sebagian akan terbuang sia-sia akibat perembesan air di saluran yang rusak, sehingga berdampak pada pencapaian produksi.
Posting Komentar