MATARAM - Fasilitator Terpadu Opster Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi PDB Gempa NTB terus bekerja membantu percepatan pembentukan Kelompok Masyarakat (Pokmas) hingga penerbitan rekening Pokmas di sejumlah wilayah di NTB.
Babinsa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Serda Deddy Heriawan, Kamis (31/1) mendampingi Ketua Pokmas bersama Sekretaris dan Bendahara Pokmas untuk membuat rekening Pokmas di BRI Cabang Mataram.
"Alhamdulillah kami bersama tim fasilitator sudah membentuk Pokmas di masyarakat dan hari ini proses penerbitan rekening Pokmas bisa dilakukan," kata Serda Deddy Heriawan.
Di waktu yang sama, Babinsa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Serma Abdulah Mas'ud bersama fasilitator dan staf Desa setempat melakukan pengecekan adminsitrasi Pokmas yang sudah terbentuk untuk pembuatan rekening Pokmas.
Pengecekan kelengkapan dilakukan dengan pencocokan berkas Fotokopi KK, KTP, Berita Acara Pembentukan Pokmas, dan SK Pembentukan Pokmas dari Desa.
"Setelah pencocokan selesai maka kita akan dampingi untuk pembuatan rekening Pokmas," kata Serma Abdulah Mas'ud.
Serda Deddy Heriawan dan Serma Abdulah Mas'ud merupakan dua dari sekitar 500 anggota Babinsa jajaran Korem 162/WB yang bergabung dalam fasilitator terpadu bersama sekitar 1000 fasilitator sipil, untuk percepatan rehab rekons rumah rusak sedang (RS) dan rusak ringan (RR).
Mereka praktis mulai bekerja setelah menerima bimtek atau pembekalan dan resmi diberangkatkan bertepatan dengan pembukaan Opster TNI beberapa waktu Lalu, dalam upaya membantu percepatan rehab rekons, pertengahan Januari lalu.
Danrem 162/WB, Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang dikonfirmasi melalui Kapenrem 162/WB, Mayor Inf Dahlan menjelaskan, hingga Kamis (31/1) para Babinsa fasilitator terpadu ini terus melakukan upaya percepatan.
"Fasilitator terpadu ini terus bekerja membentuk Pokmas untuk RR dan RS, dan hari ini banyak yang sudah mendampingi penerbitan rekening Pokmas di BRI terdekat di wilayahnya," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, pembentukan Pokmas merupakan salah satu syarat utama untuk percepatan rehab rekons RS dan RR ini.
Beberapa wilayah yang proses pembentukan Pokmas sudah selesai dilakukan, bahkan sudah mulai dicairkan dananya di BRI.
Ia mencontohkan, di Desa Seteluk Tengah, Sumbawa Barat, Babinsa Serma Martiam bersama pihak Koordinator Fasilitator PU dan Fasilitator BPBD KSB, sudah melakukan pencairan dana bantuan RS dan RR melalui Pokmas.
Masyarakat yang sudah merehabilitasi kerusakan rumah mereka sudah bisa mendapatkan dana bantuan sesuai peruntukannya.
Di Desa Tapir, Sumbawa Barat, Babinsa Desa Tapir Kopda Andi juga sudah mendampingi Pokmas ke BRI terdekat dalam rangka pencairan dana masyarakat untuk RS.
"Jadi memang ada percepatan, kuncinya memang Pokmas dan fasilitator ini,"kata Dahlan.
Ia menambahkan, selain membantu Percepatan rehab rekons RR, RS, juga dilibatkan fasilitator terpadu Rusak berat serta melaksanakan program Operasi Teritorial TNI khusus pembuatan 70 unit rumah hunian sementara (Huntara) di dua lokasi terdampak gempa.
Sebanyak 40 unit di Kabupaten Lombok Utara dan sisanya 30 unit di Kabupaten Lombok Barat.
Selain itu Opster juga melakukan pembuatan delapan unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah terdampak gempa.
Babinsa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Serda Deddy Heriawan, Kamis (31/1) mendampingi Ketua Pokmas bersama Sekretaris dan Bendahara Pokmas untuk membuat rekening Pokmas di BRI Cabang Mataram.
"Alhamdulillah kami bersama tim fasilitator sudah membentuk Pokmas di masyarakat dan hari ini proses penerbitan rekening Pokmas bisa dilakukan," kata Serda Deddy Heriawan.
Di waktu yang sama, Babinsa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Serma Abdulah Mas'ud bersama fasilitator dan staf Desa setempat melakukan pengecekan adminsitrasi Pokmas yang sudah terbentuk untuk pembuatan rekening Pokmas.
Pengecekan kelengkapan dilakukan dengan pencocokan berkas Fotokopi KK, KTP, Berita Acara Pembentukan Pokmas, dan SK Pembentukan Pokmas dari Desa.
"Setelah pencocokan selesai maka kita akan dampingi untuk pembuatan rekening Pokmas," kata Serma Abdulah Mas'ud.
Serda Deddy Heriawan dan Serma Abdulah Mas'ud merupakan dua dari sekitar 500 anggota Babinsa jajaran Korem 162/WB yang bergabung dalam fasilitator terpadu bersama sekitar 1000 fasilitator sipil, untuk percepatan rehab rekons rumah rusak sedang (RS) dan rusak ringan (RR).
Mereka praktis mulai bekerja setelah menerima bimtek atau pembekalan dan resmi diberangkatkan bertepatan dengan pembukaan Opster TNI beberapa waktu Lalu, dalam upaya membantu percepatan rehab rekons, pertengahan Januari lalu.
Danrem 162/WB, Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang dikonfirmasi melalui Kapenrem 162/WB, Mayor Inf Dahlan menjelaskan, hingga Kamis (31/1) para Babinsa fasilitator terpadu ini terus melakukan upaya percepatan.
"Fasilitator terpadu ini terus bekerja membentuk Pokmas untuk RR dan RS, dan hari ini banyak yang sudah mendampingi penerbitan rekening Pokmas di BRI terdekat di wilayahnya," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, pembentukan Pokmas merupakan salah satu syarat utama untuk percepatan rehab rekons RS dan RR ini.
Beberapa wilayah yang proses pembentukan Pokmas sudah selesai dilakukan, bahkan sudah mulai dicairkan dananya di BRI.
Ia mencontohkan, di Desa Seteluk Tengah, Sumbawa Barat, Babinsa Serma Martiam bersama pihak Koordinator Fasilitator PU dan Fasilitator BPBD KSB, sudah melakukan pencairan dana bantuan RS dan RR melalui Pokmas.
Masyarakat yang sudah merehabilitasi kerusakan rumah mereka sudah bisa mendapatkan dana bantuan sesuai peruntukannya.
Di Desa Tapir, Sumbawa Barat, Babinsa Desa Tapir Kopda Andi juga sudah mendampingi Pokmas ke BRI terdekat dalam rangka pencairan dana masyarakat untuk RS.
"Jadi memang ada percepatan, kuncinya memang Pokmas dan fasilitator ini,"kata Dahlan.
Ia menambahkan, selain membantu Percepatan rehab rekons RR, RS, juga dilibatkan fasilitator terpadu Rusak berat serta melaksanakan program Operasi Teritorial TNI khusus pembuatan 70 unit rumah hunian sementara (Huntara) di dua lokasi terdampak gempa.
Sebanyak 40 unit di Kabupaten Lombok Utara dan sisanya 30 unit di Kabupaten Lombok Barat.
Selain itu Opster juga melakukan pembuatan delapan unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah terdampak gempa.
Posting Komentar