TRENDING

Jumat, 22 Februari 2019

Sambut kedatangan prajurit zeni TNI, Kasrem 162/WB beri arahan

Dalam menjalankan tugas rekonstruksi akibat Gempa Lombok,
Prajurit Zeni TNI harus  lebih mengedepankan pendekatan teritorial dengan mengutamakan kepentingan warga masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, dalam rilis tertulisnya, di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (22/2/2019).

Diungkapkan Kasrem 162/WB, bahwa untuk mempercepat rekonstruksi rumah warga yang rusak berat akibat Gempa, Satuan Zeni TNI menurunkan 1.000 orang personel yang disusun dalam 10 SSK (Satuan Setingkat Kompi) untuk memperkuat para Babinsa diwilayah yang telah berperan sebagai Fasilitator (pendamping).

" 3 SSK yang datang hari ini yaitu: 1 SSK Yonzipur-5/Dam V/Brw dan 2 SSK Yonzipur-10/2/Kostrad," ungkap Endarwan. Sedangkan 3 SSK sebelumnya yang telah lebih dulu tiba yaitu dari: Yonzipur-2/Dam II/Swj, Yonzipur-4/Dam IV/Dip dan Yonzipur-9/1/Kostrad.

2 Hari kedepan direncanakan akan tiba 4 SSK lagi, yaitu: 2 SSK Yonzipur-18/YKR Dam IX/Udy dan 2 SSK Yonzimar Pasmar II/Surabaya

"Personel dan perlengkapan perorangan tiba di Bandara Internasional Lombok dengan menggunakan pesawat TNI AU, sedangkan kendaraan dan beberapa perlengkapan khusus lainnya akan menyusul beberapa hari kedepan dengan menggunakan KRI," tambahnya.

Saat menyambut kedatangan pasukan tersebut, Yansori memberikan arahan kepada personel Satgas,  agar dalam penugasan bantuan bencana alam ini lebih mengutamakan pendekatan pembinaan teritorial, berbuat yang terbaik dengan niat tulus dan ikhlas.

"Setelah tiba di lokasi segera menyesuaikan dengan lingkungan setempat, jaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi terkait lainnya, rekan rekan tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa didukung oleh pihak lain, khususnya para Danramil dan para Babinsa yang telah lebih dulu dilapangan melakukan pendampingan terhadap warga masyarakat yang rumahnya akan direhab/rekon," tegas lulusan Akmil 1996 ini.

Lebih lanjut Yansori tegaskan, agar para prajurit segera rubah cara bertutur kata, bersikap dan berprilaku untuk lebih ramah dan lebih murah senyum kepada warga masyarakat didaerah bencana, yang sebelumnya tentu para prajurit terkesan masih sangar ketika masih berada di home base, karena kita sedang melaksanakan tugas kemanusiaan.

"Jaga kekompakan dalam situasi apapun, terpimpin dan terkendali dalam setiap kegiatan, bawahan tentu wajib taat tunduk dan patuh kepada atasannya, namun setiap atasan juga punya kewajiban untuk lebih peduli kepada anggotanya," tambah Yansori.

"Jaga kondisi fisik dan kesehatan, perhatikan faktor keamanan selama kegiatan serta hindari pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra TNI diwilayah Nusa Tenggara Barat," tutupnya.

Posting Komentar

 
Back To Top