Rabu tanggal 8 Mei 2013 bertempat di Hotel
Grand Legi Mataram, Danrem 162/WB Kolonel Inf Zulfardi Junin menghadiri
pertemuan Akselerasi KKB dalam rangka Bhaksos
TNI-KB dan Bhakti IBI TAHUN 2013. Dalam
acara pertemuan tersebut hadir juga Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB, Para
Mitra Kerja Prov. NTB, Para Dandim Jajaran Korem 162/WB, Kepala SKPD KB se NTB,
dan Ketua IBI se NTB.
Pertemuan
Akselerasi KKB dalam rangka Bhaksos TNI-KB dan Bhakti IBI ini, merupakan tindak
lanjut kesepakatan bersama antara TNI dengan BKKBN Nomor 37/KH.104/B5/2009 dan Nomor KERMA/1/II/2009, tanggal 12
Februari 2009 tentang kerjasama revitalisasi program KB Nasional, yang
sekaligus merupakan tindak lanjut Rakornas kemitraan BKKBN dengan TNI dan IBI
yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17-19 Maret 2013. Pertemuan yang
membahas langkah kongkrit guna mengatasi masalah kependudukan dan program KB di
NTB yang saat ini sangat kompleks dan menjadi tanggung jawab kita bersama
termasuk TNI. Bila program KB mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya,
maka dapat menimbulkan berbagai dampak seperti kemiskinan, ketahanan
pangan, masalah ketenaga kerjaan, dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada
kesempatan itu, Danrem 162/WB menyampaikan beberapa langkah-langkah yang perlu
kita ambil bersama semua institusi terkait dalam mensukseskan program KKB
seperti :
1. Pelayanan dan pembinaan peserta KB di
Daerah Galciltas ( tertinggal, terpencil dan perbatasan) melalui kampanye 2
Anak cukup dan 4 anak Terlalu ( Terlalu muda melahirkan, terlalu dekat
melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak melahirkan).
2. Penguatan demand side dan supply side
secara seimbang antara lain melalui dukungan serta komitmen yang mewajibkan
setiap tenaga kesehatan melayani KB, menjamin ketersediaan alokon di setiap
fasyankes, penggerakan lini lapangan dan pemberdayaan institusi masyarakat
pedesaan/perkotaan.
3. Pembinaan/pelestarian akseptor KB dan
menurunkan angka drop-out (DO), serta meningkatkan penggunaan alat dan obat
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
4. Pembinaan remaja melalui Generasi
Berencana (genre).
Walaupun
saat ini masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh rekan-rekan
pelaksanaan di daerah, seperti sistem pemerintahan otonomi daerah yang
menyebabkan BKKBN tidak mempunyai organisasi vertikal di Kabupaten/Kota. Dengan
kondisi seperti yang saya sampaikan tadi, maka saya harapkan TNI-AD Khususnya
jajaran Korem 162/WB, seperti Dandim, Danramil, dan para Babinsa serta unsur
staf lainnya mampu berperan sebagai mediator antara BKKBN dengan pejabat Pemda,
agar para pejabat Pemda memahami dan menyadari pentingnya program KB demi
peningkatan kesejahteraan rakyat diwilayah NTB ini. Saya berharap melalui
pertemuan ini, program KKB dapat dipenuhi oleh prajurit terutama prajurit yang
berdinas disatuan Kodim, sehingga dapat memaksimalkan sasaran yang
ingin dicapai. Saya juga meminta kepada para Dandim jajaran Korem 162/WB untuk
membantu dan mengkoordinir kegiatan pelayanan KB selama Bhaksos TNI-KB
berlangsung, bekerjasama dengan berbagai sektor terkait seperti Dinas
Kesehatan, Badan PP dan KB Kabupaten/Kota, TP PKK dan sektor terkait lainnya.
Berikan layanan KB sebaik-baiknya kepada masyarakat sehingga pencapaian peserta
KB meningkat. Adakan Mapping dan identifikasi sasaran penggarapan di wilayah
masing-masing dan buat jadwal pelayanan KB, sehingga kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik.
Sebelum mengakhiri laporan dalam pertemuan tersebut, Plt.
Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB, melemparkan pantun kepada Danrem 162/WB yang
berbunyi “Ternak Sapi dipinggir kali,
banyak Tentara sedang tiarap enaknya koordinasi dengan TNI, semuanya selalu
siap. Berburu lele sampai di air bah, beli cabe untuk di masak, kalau tentara
mulai bergerak program KB pasti semarak”. Dan Danrem 162/WB pun membalas
pantun dari Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB yang berbunyi “ Hari ini hari Rabo, besok hari Kamis, ikut
KB jangan ragu-ragu agar hidup lebih manis”.
Posting Komentar