Bertempat di Aula Auditorium Abubakar Universitas Mataram, pada hari Kamis 20 Juli 2017 Danrem 162/WB memberikan pembekalan kepada mahasiswa/mahasiswi KKN Unram dengan tema “Tematik, Revolusi Mental dan Infrastruktur Mahasiswa Universitas Mataram. Dalam kegiatan tersebut ada beberapa hal yang disampaikan oleh Danrem 162/WB Kolonel Inf Fraid Makruf, M.A. diantaranya mengenai pengetahuan Konstelasi Pertahanan dan Keamanan Negara.
Perlu diketahui bahwa pengetahuan konstelasi pertahanan dan keamanan negara ini untuk memotifasi rekan mahasiswa guna kepentingan negara dan khususnya NTB, Bila ancamanya negara itu berupa senjata maka itu merupakan tugas dari TNI namun ancaman Mengenai politik,ekonomi dan sosbud ini merupakan ancaman kita bersama. Seperti kita ketahui bersama perkembangan globalisasi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat tentunya sangat banyak membantu, banyak hal positif yang kita peroleh dari pesatnya perkembangan teknologi, namun perkembangan teknologi juga banyak digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti penyebaran paham radikalisme (ISIS) di berbagai belahan dunia melalui media telegram, serta penyebaran berbagai informasi yang bersifat provokatif dan lain sebagainya, untuk itu Danrem 162/WB mengingatkan kepada para mahasiswa/mahasiswi agar pandai dan bijak dalam menggunakan sosial media.
Selain itu Danrem 162/WB juga menyampaikan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa saat ini seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser, dimana saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara semakin kecil, perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah proxy war. Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum. Proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Indikasi proxy war di Indonesia antara lain adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Negara kita menjadi salah satu target dari proxy war dikarenakan negara kita memiliki kekayaan alam hayati dan non hayati yang luar biasa, sehingga banyak negara luar yang ingin menguasai negara kita, perlu dikatahui bahwa penduduk dunia saat ini sangat padat, hal tersebut tentunya menimbulkan berbagai permasalahan terutama permasalahan pangan, dan negara kita yang disebut dengan negara ekuador memiliki wilayah yang subur dan kekayaan alam yang luar biasa tentunya banyak negara luar yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia melalui proxy war. Untuk itu Danrem mengajak seluruh komponen masyarakat terutama para generasi muda untuk bersama-sama melawan dan mengantisipasi pengaruh dari proxy war tersebut.
Jangan mudah terpengaruh dan mudah percaya dengan isu-isu yang beredar/berkembang di media sosial, selalu berfikir dan berbuat yang positif, jadikanlah diri kita sebagai agen pejuang jihad yang mampu memerangi kemiskinan dan kebodohan, karena jika kita dapat memerangi kemiskinan dan kebodohan maka kita tidak dapat diakal-akali atau dipengaruhi dengan berbagai pemahaman yang tidak benar sehingga dapat merusak diri kita seperti penyalahgunaan narkoba, paham radikal dan lainnya yang tentunya dapat membuat situasi negara kita menjadi tidak stabil, mari kita bersama-sama bergandengan tangan melawan berbagai pengaruh buruk dari proxy war sehingga situasi negara kita tetap stabil dan NKRI tetap tegak berdiri karena NKRI harga mati. Hadir dalam acara tersebut Rektor Unram (Prof.Ir H.Sunarpi,Ph.D.), Ketua LPPM Unram dan para Dosen dan Mahasiswa Unram sekitar -+1000 orang.
Posting Komentar